Tazkiatul Aziziyah bocah berumur 5 tahun asal Kabupaten Kuningan harus berjuang melawan penyakit kanker ganas yang menyerang kaki kanannya.
- Soal Cawapres Ganjar, PDIP Coret Ridwan Kamil dan AHY
- Ganjar Belum Tentu Bisa Taklukkan Jabar Meski Ridwan Kamil Jadi Bacawapresnya
- Ridwan Kamil Dilirik Megawati, Golkar Cirebon Harap Airlangga Dampingi Prabowo
Baca Juga
Hal itulah yang menggerakan hati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Jabar Quick Response (JQR) untuk bertemu dan memberikan semangat terhadap bocah tersebut.
Ridwan Kamil menyambangi ke kediaman Tazkiatul dan bertemu juga dengan ayahnya bernama Nurul Amin dan ibunya bernama Ipah.
Mantan Wali Kota Bandung itu turut merasakan kesedihan Tazkiatul yang masa kecilnya harus berjuang melawan penyakitnya tersebut. Secara medis, kaki kanan Tazkiatul harus dilakukan amputasi, akibat kanker yang terlalu ganas pada kaki kanannya.
Sang ayah Nurul Amin mengatakan pihaknya merasa trauma jika anaknya itu secara medis harus diamputasi.
"Kata dokter RSCM, harus diamputasi Pak Gub. Namun kemarin ada kasus yang sama, anaknya meninggal dunia," ujar ayahnya seorang honorer di SMK di Kuningan.
Ayah ibunda Tazkiatul memang masih khawatir terkait rencana operasi tersebut. Sementara itu, Ridwan Kamil menyarakan agar pihak orangtua Tazkiatul meminta pendapat dokter-dokter lain dari Rumah Sakit lain demi kebaikan dan kesembuhan Tazkiatul.
"Jadi atau tidak jadi, ada bantuan dari saya. Cuma ada proses, mangga ikuti," ucap Ridwan Kamil.
Dalam kesempatannya, Ridwan Kamil pun memberikan bantuan uang tunai untuk keperluan gizi Tazkiatul serta paket semboka melalui Jabar Quick Response, selain itu Tazkiatul juga diberikan boneka RJ dari kartun BTS21, yang merupakan karakter favoritnya.
Jabar Quick Response juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan agar turut memonitor kondisi kesehatan Ananda Tazkiatul.
- Hari Bhakti Adhyaksa, Kejari Karawang Gelar Vaksinasi Dan Salurkan Sembako
- Cimanggung Berkabung, Uluran Tangan bank bjb Bantu Korban Longsor Sumedang
- Kecurigaan Ayah Korban Perdagangan Orang di Myanmar, Ditampung di Bekasi Hingga Dilarang Berkomunikasi