Banyaknya potensi yang dimiliki Provinsi Jawa Barat termasuk para pemangku kebijakan dan stakeholder lain di dalamnya merupakan salah satu representasi tepat untuk ambil bagian dan meramu gagasan bersama dalam forum U20.
Karenanya, Provinsi Jawa Barat yang terpilih sebagai Co-Chairs Indonesia pada Outreach Groups U20 Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 bersama DKI Jakarta menargetkan forum U20 tahun ini berhasil menghasilkan gagasan global yang bisa diimplementasikan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, forum U20 juga mencoba merumuskan gagasan dan solusi tiga isu prioritas Presidensi G20, yakni peran penting pemuda kota dan desa dalam pemulihan pascapandemi dengan penguatan lapangan kerja bagi pemuda, akselerasi inovasi teknologi, serta literasi digital.
“Ajang U20 menjadi ruang meningkatkan kolaborasi antara kota-kota dunia untuk dapat saling belajar dari best-practice dan inovasi yang selama ini dilakukan sebagai upaya menjawab persoalan-persoalan aktual tersebut,” kata Emil sapaan akrabnya, Kamis (23/2).
Di samping itu, Emil juga mengajak generasi muda untuk memanfaatkan momentum baik ini. Mengingat, Indonesia sedang mendapatkan angin segar dengan berbagai sorotan positif dari beberapa negara dunia.
“Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia pada 2045. Saat ini, Indonesia berada di peringkat 16 di antara negara-negara G20,” tuturnya.
Menurutnya, generasi muda bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membuat negara lain terkesan. Apalagi, Indonesia juga memiliki bonus demografi yang bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sementara Jawa Barat, terang Emil, juga memiliki potensi SDM luar biasa yakni angkatan kerja muda dengan jumlah terbesar di Indonesia dengan tingkat pendidikan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
“Hal ini menjadi tulang punggung bagi ekonomi saat ini dan masa depan yang memungkinkan terjadinya koneksi desa-kota melalui transformasi digital,” katanya.
Emil berharap Presidensi G20 menghasilkan pemikiran-pemikiran yang menjawab tantangan saat ini, sehingga beberapa negara berkembang bisa ikut menerapkan pemikiran dari negara-negara maju.
Sebab meski hanya beranggotakan 20 negara, negara-negara G20 memegang 85 persen perekonomian dunia. Dengan demikian, pemikiran dari pertemuan G20 selalu ditunggu negara-negara lain di dunia.
"Bukan berarti hanya 20 negara, tapi karena kita menguasai mayoritas ekonomi, maka isu global warming yang mengarah kepada energi terbarukan, akselerasi digital, maupun isu pemuda yang mendominasi populasi masa depan, itu sangat ditunggu," imbuhnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved