Organisasi sayap PPP, Gerakan Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Kota Bogor geram terhadap Camat Bogor Utara, Riki Robiansyah. Hal itu lantaran orang nomor satu di pemerintahan Kecamatan Bogor Utara dinilai tidak sigap atau tak peduli terhadap warganya yang terkena bencana longsor pada Jumat (23/9) lalu.
Ketua PC GMPI Kota Bogor, Abdul Rojak mengungkapkan, rumah warga yang terkena bencana longsor itu merupakan kadernya yang tergabung di pengurus PAC GMPI Bogor Utara. Namun pasca terkena bencana, camat setempat tidak mengunjungi rumah kadernya yang saat ini kondisinya memprihatinkan.
"Salah satu kader terbaik kami di GMPI Bogor Utara terkena bencana longsor dan kami bersama anggota DPRD terjun ke lokasi bencana. Tetapi Camat setempat seolah tidak peduli, karena kami tidak melihat dia ke lokasi bencana. Seharusnya kan seorang aparatur wilayah meninjau dan menindaklanjutinya, ini tidak ada sama sekali," ketus Abdul Rojak kepada wartawan, belum lama ini.
Rojak menjelaskan, kondisi rumah kadernya yang berlokasi di Kelurahan Ciluar itu masuk kategori rusak parah atau rusak berat, karena hampir separuhnya tergerus tanah longsor, sehingga harus dibangun ulang.
"Kami harap pihak kecamatan melihat langsung ke lokasi dan mendatanya, sehingga bisa diintervensi oleh dinas terkait," ucapnya.
Terpisah, Camat Bogor Utara Riki Robiansyah mengakui, di saat kejadian dirinya tidak sempat meninjau rumah warga (kader GMPI) yang berada di Kelurahan Ciluar, karena di waktu bersamaan terjadi bencana di wilayah lain seperti Tanah Baru dan Cibuluh.
"Iya, saya akui waktu itu saya engga sempat meninjau rumah warga yang ada di Ciluar, tapi di situ saya sudah memerintahkan lurah setempat untuk ke lokasi, karena di saat bersamaan di Cibuluh dan Tanah Baru juga terkena bencana, malah sampai saya hujan-hujanan kala itu," kata Riki saat dikonfirmasi, Senin (26/9).
Ia pun menyampaikan bahwa dirinya baru bisa ke lokasi bencana di hari Senin (hari ini, red), hingga akhirnya dia pun ke lokasi sembari memberi bantuan sembako.
Selain itu, lanjut Riki, pihaknya juga akan menindaklanjutinya dengan bersurat ke dinas terkait dalam hal ini Dinas Perumkim Kota Bogor, supaya bisa diintervensi melalui bantuan BSTT atau bantuan untuk korban bencana alam.
"Ini saya baru saja selesai ke lokasi bencana, tadi sekalian kita juga memberi bantuan berupa sembako. Bagi kami sah-sah saja dan kami selalu menerima kritikan dari siapapun. Tapi yang jelas waktu itu memang kondisinya bukan di Ciluar saja yang terkena bencana, tetapi di wilayah lain pun sama dan saya tidak sempat ke lokasi yang di Ciluar. Sekarang kami sedang membuat surat untuk diserahkan ke Disperumkim, supaya nantinya bisa diintervensi lebih lanjut," tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved