Perjanjian perdagangan antar negara harus terus diselesaikan, karena tanpa itu, Indonesia tidak akan dapat mengekspor barang dan menjalin kerjasama dengan negara lain.
Demikian diungkapkan Enggartiasto Lukita saat mengingat perintah Presiden Jokowi pada periode kemarin ketika dirinya masih menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
Dikatakan Enggar, ketika dirinya masih menjabat sebagai Mendag, Presiden Jokowi selalu memerintahkan untuk terus membuka pasar non-tradisional, pasar ekspor.
Itu bahwa Presiden, kemarin menyatakan, mengingatkan kembali perjanjian perdagangan harus terus diselesaikan. Karena tanpa itu kita tidak bisa ekpor, kita tidak bisa dagangâ€, ungkap Enggar usai menghadiri acara bedah buku di salah satu hotel di kota Cirebon, Jumat (2/11) sore.
Dikatakan Enggar, selama 25 tahun, Indonesia baru mampu membuat 8 perjanjian perdagangan dengan negara lain.
Sementara pada periode kemarin, selama tiga tahun menjabat sebagai Menteri Perdagangan, dirinya mengaku telah menandatangani sebanyak 15 perjanjian perdagangan, dan 13 lainnya masih dalam proses.
Selama tiga tahun menjabat, saya telah menandatangani 15 perjanjian. Sementara 13 lainnya masih dalam prosesâ€, kata Enggar.
Enggar menambahkan, 13 perjanjian perdagangan tersebut harus terus diselesaikan agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara tetangga yang telah lebih dulu membuat perjanjian.
Namun demikian, ia pun mengaku untuk membuat perjanjian tersebut bukan hal mudah, berbagai kendala harus dihadapi baik di sisi internal maupun eksternal.[son]
© Copyright 2024, All Rights Reserved