Ribuan perempuan menggelar pameran Kebaya di Kebun Binatang Bandung, Senin (8/8). Hal itu dilakukan untuk mendukung kebaya terdaftar sebagai warisan tak benda UNESCO.
Begitu disampaikan Ketua Panitia Perempuan Berkebaya 'Bandung Lautan Kebaya', Ratu Rini Ariani di Kebun Binatang Bandung, Jl. Tamansari, Kota Bandung, Senin (8/8).
"Kita ini dalam rangka menyambut 17 Agustus dan tentunya mendukung Kebaya Goes To Unesco," kata Ratu.
Ratu mengungkapkan, antusias kegiatan sangat tinggi. Bahkan ada peserta dari Lampung dan Kalimantan yang kehadirannya terpaksa dibatalkan karena membludaknya pendaftar peserta acara.
Setidaknya, ada 1.400 perempuan yang berpartisipasi dalam kegiatan bertajuk Bandung Lautan Kebaya tersebut.
"Antusias di luar dugaan, ada 1.400 sampai 1.500 peserta, bahkan ada yang dari Lampung dan Kalimantan terpaksa saya cut," ungkapnya.
Ratu menambahkan, kesan 'kolot' pakaian kebaya saat ini sudah tak relevan. Pasalnya, model kebaya telah banyak dan bertranformasi dan lebih modern.
"Tujuannya, melestarikan pakaian kebaya, itu penting, anak-anak sekarang kadang kadang malu berkebaya, saya dan ibu-ibu mencontohkan dulu, kebaya tidak seperti dahulu, banyak kebaya modern," tandasnya.
Di sisi lain, Ratu menegaskan bahwa pihaknya menolak rencana Pemkot Bandung yang akan menyegel Kebun Binatang Bandung. Menurutnya, Kebun Binatang Bandung merupakan destinasi wisata utama warga Kota Bandung.
"Harapannya tetap ada kebun binatang ini, tidak diobok-obok, tidak disegel, kami 1400 peserta, ibu-ibu mendukung untuk tidak disegel Kebun Binatang ngapain disegel, kita hanya punya satu di Kota Bandung," ucapnya.
"Pemerintah agar mengkaji kembali, mempertimbangkan, tidak menyegel kebon binatang, karena ini kebanggaan kita semua," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved