Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko dinilai sudah pantas masuk kabinet Joko Widodo (Jokowi) jika dalam waktu dekat terjadi reshuffle atau kocok ulang.
- Budiman Sudjatmiko: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Wajar, Asal Jangan Macam-macam
- Budiman Tolak Tunda Pemilu, Mantan Presiden Masuk Watimpres Agar Pembangunan Berkesinambungan
Baca Juga
Ketua Umum Komunitas Kebangsaan Nusantara Bangkit, Ivan PP menilai, Budiman Sudjatmiko sarat akan pengalaman dari berbagai hal. Kemudian Budiman memiliki pengalaman, kapabilitas, karya, kinerja dan kecintaan yang besar akan pemberdayaan desa.
"Hubungan yang terjalin selama ini dengan Presiden Jokowi maupun Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri sudah waktunya Budiman menjadi salah seorang menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Ivan kepada Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (25/1).
Menurut Ivan, banyak pos menteri yang bisa diisi oleh pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini. Misalnya, Menteri Pertanian (Mentan) dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) sangat berkaitan erat dengan desa.
Sedangkan Menteri Kominfo berkaitan dengan teknologi dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sudah jelas erat kaitannya dengan desa. Budiman menurutnya layak ditempatkan dimanapun oleh mantan Wali Kota Solo itu.
"Semuanya itu posisi yang pas buat Budiman Sudjatmiko. Tinggal bagaimana pilihan dan keputusan Presiden Jokowi saja," ujar Ivan PP yang juga Alumni ITB Bandung itu.
Baru-baru ini, Budiman Sudjatmiko bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/1/2023). Budiman menjelaskan, kedatangannya ke Istana untuk memenuhi undangan Jokowi terkait masa jabatan kepala desa.
Diketahui, Budiman Sudjatmiko merupakan salah seorang yang giat kala itu menggagas dan menggolkan UU Desa Nomor 6 Tahun 2014.
"Tadi bapak (Presiden) itu banyak bertanya soal keadaan. Kebetulan hari ini tuh ada belasan ribu kepala desa berdemonstrasi meminta revisi UU Desa. Beliau bertanya apa yang saya ketahui," ucap Budiman usai pertemuan.
"Ada aspirasi dari para kepala desa untuk minta perubahan periodesasi masa jabatan kepala desa terpilih dari 6 tahun (3 periode) menjadi 9 tahun (2 periode). Presiden menyetujui gagasan ini dan alasan-alasannya," lanjut Budiman.
Santer di kalangan awak media, undangan Jokowi ke Budiman Sudjatmiko bukan hanya sekedar membahas tentang aspirasi 15.000 kepala desa yang berdemo saat itu dan soal revisi UU Desa No. 6 Tahu 201, tetapi juga soal reshuffle kabinet.
Undangan ke Istana disampaikan langsung lisan Jokowi kepada Budiman ketika bertemu di acara HUT ke-50 PDI Perjuangan pada 10 Januari 2023 lalu. Kemudian setelah itu ditindaklanjuti oleh Menseneg Pratikno.
Menurut Budiman, sekilas percakapan dengan Jokowi pada waktu itu.
"Lho, kemana aja?" tanya Jokowi kepada Budiman.
"Ya ada Pak," jawab Budiman.
"Ya sudah nanti ketemu saya, ya," ucap Jokowi.
Sebagai catatan, hari Rabu memiliki arti tersendiri bagi Jokowi. Biasanya, kepala negara kerap mencari hari baik saat menyampaikan pengumuman penting di kabinet dan hampir selalu bertepatan pada hari Rabu.
Pengajar Sastra Jawa Universitas Indonesia, Prapto Yuwono mengatakan, pemilihan hari Rabu Pon untuk reshuffle kabinet kemungkinan berkaitan dengan hari lahir Jokowi. Seperti diketahui, Jokowi lahir pada Rabu Pon 21 Juni 1961.
Sekadar informasi, Budiman Sudjatmiko sudah tidak asing lagi bagi Jokowi. Pada 2005 Budiman mendapat penugasan dari DPP PDI Perjuangan untuk membantu pemenangan Jokowi kala itu dalam pertarungan pemilihan Wali Kota Solo.
Jika dengan Ketua Umum PDI Perjuangan lebih lama lagi yaitu sejak 1996. Kala itu Budiman Sudjatmiko dan kawan-kawan kerap mengadakan mimbar bebas di Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58 dalam memperjuangkan demokrasi kala itu di era Orde Baru.
Seperti diketahui akhirnya di tempat ini terjadi Peristiwa Berdarah 27 Juli 1996, Peristiwa Kudatuli atau Peristiwa Sabtu Kelabu ketika massa pendukung PDI Soerjadi versi kongres Medan mengambil alih kantor PDI versi Megawati secara paksa. Kemudian berujung Budiman Cs ditangkap karena dituduh dalang kerusuhan.
Budiman dihukum 13 Tahun. Namun ketika Abdurahman Wahid jadi Presiden, Budiman mendapat rehabilitasi dan dibebaskan, dan hanya menjalani 3,5 tahun saja.
Budiman Sudjatmiko, lahir 10 Maret 1970 (53) di Majenang Cilacap, Jawa Tengah. Suami Kesi Yovana (2005) ini memiliki seorang putri bernama Puti Jasmina Kharisma Sudjatmiko.
Pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Pascakeluar dari penjara di masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid, Budiman melanjutkan studi ke Inggris di bidang politik di Universitas London kemudian lanjut Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge.
- Bukan Anies, Bawaslu Harus Tegur Jokowi dan Anak Buahnya
- Sejumlah Menteri Terlibat Bisnis PCR, Jokowi dan DPR Jangan Tinggal Diam