RMOLJabar. Komandan Satuan Tugas Citarum Harum Sektor 13 Kolonel Infanteri Nazwardi Irham mengajak pemerintah desa hingga Pemda ikut berperan aktif dalam program Citarum Harum.
Menurutnya, jajaran pemerintahan ditingkatan tersebut bisa ikut membantu proses pembersihan sampah di sungai, mengangkut, menyediakan tempat pengolahan sampah di setiap desa hingga pembangunan toilet komunal.
Dan Satgas dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat, Kecamatan Darangdan, Plered dan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta itu telah menyampaikan usulan tersebut pada Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang termasuk di wilayah kerjanya.
"Silakan kita berbuat sesuai dengan kemampuan dan fungsi kita," katanya, Kamis (18/7) di Purwakarta.
Nazwardi berharap, pemerintah daerah setempat mengarahkan seluruh desa yang dilintasi Sungai Citarum dan turunannya berjumlah 12 desa di empat kecamatan. Setiap desa disarankan membuat tempat pembuangan dan pengolahan sampah masing-masing.
Jajaran Tentara Nasional Indonesia yang terlibat dalam Satgas tersebut juga masih banyak menemukan warga yang buang air besarnya ke sungai. Sehingga, pemerintah diharapkan membangun toilet umum yang bisa digunakan bersama-sama oleh masyarakat.
"Kalau misalkan tidak diprogramkan tahun ini, ya tahun depan lah," ujar Nazwardi. Ia menilai perhatian pemerintah daerah terhadap program Citarum Harum belum maksimal bahkan terkesan mengabaikannya meskipun pihaknya meminta bantuan.
"Termasuk bibit (tanaman), kita cari sendiri. Saya sudah bertulis surat kepada (dinas) pertanian kabupaten. Sudah dua minggu lebih tidak ada jawaban," tutur Nazwardi. Namun, ia tidak menghiraukan itu dan mengupayakan secara swadaya.
Selain membersihkan sampah, prioritas Satgas Citarum Harum di wilayah Purwakarta ialah pengerukan sedimen sungai untuk mengurangi pendangkalan. Namun, jajarannya kesulitan dalam hak teknis.
"Tapi kalau melihat letak geografisnya kami kesulitan dalam pengerukan sedimen. Kalau dikeruk itu tidak boleh tanahnya disimpan dibantaran, harus diangkat. Sementara, kendaraan tidak bisa masuk (karena tak ada jalan atau tertutup bangunan)," tutur Nazwardi.
Berkaitan dengan itu, Satgas Citarum Harum akan berkoordinasi Balai Besar Wilayah Sungai setempat. Dari hasil pantauannya, terdapat banyak lahan kosong yang diduga milik negara telah beralih fungsi menjadi bangunan.
Menurutnya, program Citarum Harum yang ditangani langsung oleh pemerintah pusat baru digulirkan sekitar dua bulan di sektor 13 Kabupaten Purwakarta. Selain melakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan, Satgas tersebut juga melakukan pembersihan sungai setiap hari.
Pembersihan sampah di wilayah sektor 13 sepanjang kurang lebih 19 kilometer dilakukan oleh personel tentara dan masyarakat sebanyak masing-masing 100 orang. Jumlah personel tersebut dinilai masih kekurangan.
Untungnya, ada sejumlah pelajar dan mahasiswa membantu membersihkan sungai secara sukarela. Seperti yang dilakukan oleh ratusan pelajar SMA Negeri 1 Tegalwaru dan SMP Negeri 1 Warung Jeruk di anak Sungai Citarum yakni Cigalumpit pada Kamis pagi.
"Kegiatan ini memiliki dampak atau manfaat yang besar terhadap lingkungan. Kami sepenuhnya mendukung program Citarum Harum," kata guru pembimbing SMA Negeri 1 Tegalwaru, Agus Sunarya. [aga]
© Copyright 2024, All Rights Reserved