Hasil survei KedaiKOPI yang dilakukan sejak tanggal 8 hingga 10 Oktober 2020 kepada 803 responden menunjukkan, jika kurang dari sebagian masyarakat belum mengetahui vaksin Merah-Putih yang tengah diteliti dan dikembangkan pemerintah Indonesia.
Sebanyak 803 responden yang diwawancarai melalui telepon tersebut adalah pekerja yang berkantor di Jakarta, dan memiliki tingkat literasi lebih tinggi dibanding daerah lain dan juga dibanding jenis pekerjaan lainnya.
Demikian diungkapkan Manager Riset Lembaga Survei KedaiKOPI, Justito Adi Prasetio dalam diskusi Polemik Trijaya FM, Sabtu (17/10).
"Dari data kami, publik yang kita sebut sebagai responden itu ada 59,7 persen mengetahui keberadaan pengembangan vaksin merah putih. Tapi ada 40,3 persen responden yang tidak mengetahui keberadaan vaksin merah-putih," ujarnya, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Dalam survei tersebut, KedaiKOPI juga menanyakan kepada responden terkait optimisme meraka terhadap Vaksin Merah-Putih. Hasilnya, cukup banyak responden yang menjawab optimis.
"Kami tanya dengan jawaban skala 1 sampai 10. Kami mendapat angka yang menjawab 6 sampai sekitar 10. Ada 70,7 persen dari 803 respnden optimis. Yang tidak optimis itu sekitar 29,3 persen, dengan rata-rata (nilai) 6,34 (dari 803 responden)," terangnya.
"Jadi kalau dari 1 sampai 10 rata-rata optimismenya ada di angka 6,34. Jadi kita bisa simpulkan angkanya sebenarnya bisa dikatakan optimis, tapi enggak tinggi-tinggi banget. Tapi kalau dibilang rendah juga enggak," tandas Justito Adi Prasetio.
© Copyright 2024, All Rights Reserved