Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Bandung yang tergabung dalam operasi SAR sejak pukul 07.00 WIB kembali melakukan pencarian korban tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jabar.
Kepala Kantor Basarnas (Kakansar) Bandung, Deden Ridwansah mengungkapkan, pihaknya mendapatkan 1 korban pukul 09.30 WIB dan sudah dibawa ke Puskesmas untuk pendataan. Hingga saat ini jumlah korban yang sudah ditemukan berjumlah 30 jiwa.
"18 orang mengalami luka dan 12 orang meningggal dunia," ungkap Mantan Kakansar Pangkal Pinang itu, Minggu (10/1).
Saat melakukan pencarian korban pihaknya terkendala dengan kondisi cuaca yang begitu kurang baik serta kontur tanah yang dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Hal tersebut dikarenakan terdapat keretakan yang berada di atas tempat kejadian yang saat ini pihaknya sedang melakukan pencarian.
Pihaknya kini telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guna melakukan pemasangan warning system. Akan tetapi Basarnas Bandung sebelumnya telah menempatkan safety officer yang berjumlah 16 orang dari TNI, Polri, dan SAR guna memberikan informasi terkait pergerakan dan retakan tanah.
"Itu terkoneksi dengan dengan safety officer yang berada di bawah. Jadi kami leluasa melaksanakan proses pencarian," ujarnya.
Sedangkan untuk alat berat yang diturunkan, imbuh Deden, pihaknya mendapatkan 1 unit eskavator tambahan dari Balai Wilayah Sungai (BWS). Tak hanya itu, beberapa eskavator yang berasal dari Dinas PUPR Provinsi maupun Kabupaten akan segera didatangkan.
"Kami juga membutuhkan dam truk untuk mengangkut material yang sudah disisir oleh eskavator sedang beroperasi. Sehingga, tidak mengganggu eskavator yang lainnya," imbuhnya.
Sementara itu, terkait semua warga yang diungsikan akan dikoordinasikan dengan Inciden Commander Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman.
© Copyright 2024, All Rights Reserved