Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres khawatir dunia kehilangan momentum merealisasikan “solusi dua negara” untuk mendamaikan dua negara berseteru, Palestina dan Israel.
"Kami telah mengeluarkan peringatan ini beberapa kali, dan kami berharap para pemimpin dunia bertindak sesuai dengan ini," kata juru bicara Sekjen PBB, Farhan Haq seperti dilansir Anadolu Agency, Sabtu (16/7).
Haq menegaskan kembali bahwa PBB terus mendorong berbagai cara untuk mengimplementasikan “solusi dua negara”. Jika upaya itu jadi kendor, ia khawatir akan munucul lebih banyak masalah di lapangan.
Pada hari Jumat,(15/7) Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di kota Betlehem Tepi Barat. Usai pertemuan itu Biden mengeluarkan pernyataan pesimistis dengan menyebutkan bila solusi dua negara "tampaknya masih jauh."
"Saya tahu tujuan kedua negara tampaknya sangat jauh sementara penghinaan seperti pembatasan pergerakan dan perjalanan atau kekhawatiran sehari-hari akan keselamatan anak-anak Anda adalah nyata dan mendesak. Orang-orang Palestina terluka sekarang. Anda bisa merasakannya ... Pasti ada cakrawala politik,” kata politisi Partai Republik itu.
Terlepas dari itu, Biden mengaku bahwa pemerintahannya tidak akan menyerah untuk mencoba membawa Palestina dan Israel menuju perdamaian.
Pembicaraan damai yang disponsori AS antara Palestina dan Israel gagal pada 2014 karena penolakan Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman dan membebaskan warga Palestina yang dipenjara sebelum 1993.
© Copyright 2024, All Rights Reserved