RMOLJabar. PGRI Kota Sukabumi menyayangkan adanya tudingan tak mendasar terhadap seorang guru bernama Agnes Kusuma Handari (53). Perempuan yang mengajar di sekolah dasar negeri di Kota Sukabumi itu dituding terlibat dalam video ancaman terhadap Jokowi saat demonstrasi di Bawaslu RI, JUmat (10/5) lalu.
"PGRI menyanyangkan dan merasa dirugikan. Tapi Bu Agnes menjadi korban dari boomingnya dunia maya," ujar Ketua PGRI Kota Sukabumi Dudung Nurullah Koswara saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/5).
Dia menegaskan orang dalam video tersebut bukanlah Agnes sesama rekan guru dan anggota PGRI. Sebab, dia mengetahui wajah Agnes yang tidak mirip sama sekali dengan perempuan berkacamata dalam video yang beredar di media sosial tersebut.
"Saya mengenal Bu Agnes. Bagi saya yang mengenalnya, jelas berbeda wajah Bu Agnes dengan yang ada di dalam video. Tapi bagi yang belum mengenal mungkin dianggap mirip," ucapnya.
Terkait permasalahan tersebut, PGRI siap memberikan bantuan. Termasuk bantuan hukum terhadap Agnes.
"PGRI siap memberikan bantuan, termasuk permasalahan hukum. Bahkan kemarin (12/5) saya sudah menghubungi Bu Agnes untuk membantu ketidak beliau ke Polres. Nampaknya, beliau belum mau melibatkan PGRI. Sehingga proses klarifikasi di Polres dilakukan secara personal," ungkapnya.
Terkait masih ramainya komentar terkait video tersebut dalam media sosial, dirinya meminta segera dihentikan. Apalagi dengan adanya kata-kata tidak pantas yang disampaikan orang dewasa.
"Sampai saat ini masih ada hujatan tanpa membaca. Masyarakat stop dan jangan melakukan hujatan," pungkasnya. [yud]
© Copyright 2024, All Rights Reserved