Curah hujan tinggi yang terjadi Minggu (17/2) sore mengakibatkan satu rumah warga di Perumahan Babakan Loa Permai (Balover) Blok D RT 02/20, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) rusak berat.
Selain seisi rumah hancur, 10 rumah warga lainnya ikut terdampak limpahan air yang mencapai ketinggian lebih dari satu setengah meter.
Bahkan, saat peristiwa tersebut terjadi, seorang ibu pemilik rumah, Mufida Nur (65) terjebak di dalam rumah dan terendam air sehingga mengalami trauma.
Anak pemilik rumah, Panji Gumilar (38) mengatakan, peristiwa nahas yang melanda rumah tinggalnya terjadi pada Minggu (16/2) sore sekira pukul 15.30. Saat kejadian berlangsung, ibundanya berada di dalam rumah sedang melaksanakan ibadah shalat ashar.
"Kedengaran ada suara ambruk, pas diliat sama ibu saya, air sudah nyambar dan sudah merendam sampai dada," ujar Panji saat ditemui, Senin (17/2).
Dalam kondisi telah terendam air, dia menuturkan, ibundanya berusaha ke luar rumah untuk mencari pertolongan. Akan tetapi karena air cukup deras, pintu utama sulit dibuka akibat tertahan air dari arah belakang rumah sehingga ibudanya kembali ke arah belakang dan berusaha mencari jalan lain supaya bisa keluar dari dalam rumahnya.
"Posisinya, ibu itu terjebak air dan pintu ketahan air jadi sulit dibuka. Ibu cari jalan lewat pintu kamar karena air di dalam rumah sudah setinggi satu setengah meter lebih," terangnya.
Menurut Panji, keluarganya telah mendiami rumah tersebut sejak tahun 1986 dan tidak pernah ada kejadian banjir maupun bencana lainnya. Sampai akhirnya, peristiwa nahas yang diakibatkan benteng di lahan Perumahan Bumi Asri Residence ambruk dan menutup saluran air sehingga limpahannya menerjang rumahnya serta rumah warga lainnya.
"Penyebabnya itu, benteng perumahan Bumi Asri sepanjang 20 meter itu ambruk dan menutup saluran air kemudian menjebol dinding belakang rumah yang merupakan ruang makan dan juga dinding gudang," paparnya.
Akibat peristiwa tersebut, dia menuturkan, semua barang di dalam rumahnya hancur. Bahkan, sampai saat ini, ibunya masih mengalami trauma.
"Ibu saya masih trauma gak mau lihat rumah ini juga. Tadi dari Dinas Sosial minta ibu dibawa keluar dulu tapi ibu gak mau bahkan ibu tiap kali cerita ini nangis terus," ungkapnya.
Disebutkan Panji, di luar bangunan rumah, kerugian yang dialami mencapai Rp250 juta. Namun, telah ada kesepakatan dengan pengelola perumahan Bumi Asri Residence yang siap mengganti semua kerugiannya.
"Ada kesepakatan dari pihak pengembang mau bertanggung jawab sepenuhnya termasuk menanggung semua kerusakan," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved