Masuk musim hujan, Dinas Kesehatan Dinkes Kota Cimahi mengakui adanya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan. Maka dari itu, Dinkes mengimbau masyarakat Cimahi melakukan langkah 3M.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini menyampaikan, khusus kasus DBD selama 2023 termasuk saat memasuki musim hujan, jumlahnya fluktuatif sebab, curah hujan saat ini tidak menentu.
"Tapi kasus-kasus (DBD) memang ada," kata Dwihadi saat ditemui, Rabu, (3/1).
Berdasarkan data, dia menyebutkan, pada awal tahun hingga akhir Desember 2023 terdapat 286 kasus DBD di Kota Cimahi.
"Upaya kami melakukan advokasi ke masyarakat terkait pelaksanaan 3 M, mengubur, menguras, membersihkan tempat-tempat yang ada genangan airnya," paparnya.
Selain itu, dia menyarankan, masyarakat untuk memasang kelambu di rumah masing-masing untuk menghindari gigitan nyamuk atau memelihara hewan pemakan jentik serta menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk.
"Tapi intinya, rutin melakukan 3M. Periksa jentik di wilayah masih-masing misalkan, kalau ada kaleng bekas, ban bekas, ember bekas yang ada airnya kalau bisa dibuang airnya," ungkapnya.
Ditegaskan Dwihadi, fogging (pengasapan) merupakan alternatif terakhir jadi jangan diutamakan tetapi yang utama adalah membunuh jentik-jentik nyamuk.
"Karena kalau nyamuk dewasa kita bunuh tapi jentiknya masih ada, ya, sama saja," terangnya.
Terkait nyamuk dewasa, dia menjelaskan, radius terbangnya bisa mencapai 200 meter persegi sehingga jika di satu tempat ada kasus DBD, nyamuk tersebut bisa terbang kemana-mana sehingga mengakibatkan wabah DBD.
"Nyamuk yang membawa virus Dengue ini bisa terbang ke tempat lain. Nyamuk dewasa oke kita basmi untuk menghindari gigitannya tapi jentiknya juga harus dibasmi karena dari nyamuk dewasa itu bisa menghasilkan ratusan jentik nyamuk," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved