Kasus keracunan ciki ngebul (cikbul) yang belakangan marak di sejumlah daerah di Jawa Barat dipastikan tidak terjadi atau ditemukan di Kabupaten Pangandaran.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Disperdagkop UMKM) Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida, menyebut, kehati-hatian dan kewaspadaan memang diperlukan. Namun ia meminta jangan berlebihan dalam mengeksploitasi isu cikbul.
Sebab meski sempat terjadi keracunan, hingga hari ini korban cikbul belum ditemukan hingga fatal dan masih dalam kondisi baik. Sehingga, ia menyebut kasus cikbul yang gempar karena adanya eksploitasi isu secara besar besaran.
"Mereka yang menjual tentu UMKM, cukup diberikan pemahaman saja dalam penggunaan nitrogen cair, atau berikan solusi lain soal bahan kimia ini," jelas Tedi kepada Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (20/1).
Tedi tak memungkiri penggunaan bahan kimia dalam makanan cukup sering terjadi atau dilakukan para pelaku usaha di lapangan.
"Berapa sih penghasilan UMKM, jangan sampai hal ini juga malah membunuh usaha mereka. Ya solusinya dong, kita sering temukan makanan campuran formalin, tapi diberikan pemahaman dan solusi bahan lain, pungkasnya.
Diketahui, kasus keracunan cikbul yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya beberapa bulan lalu membuat gempar berbagai pihak, dari mulai Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Kesehatan hingga kepolisian.
© Copyright 2024, All Rights Reserved