Tak Ada Niat PHP Dalam Menyelesaikan Tol Cisumdawu

Diskusi KADIN Jabar Bersama JMSI Jabar Soal Tol Cisumdawu/RMOLJabar
Diskusi KADIN Jabar Bersama JMSI Jabar Soal Tol Cisumdawu/RMOLJabar

Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tak berniat memberikan harapan palsu alias PHP kepada publik, terkait waktu penyelesaian Jalan Tol Cisumdawu. Karena teramat banyak, faktor yang menyebabkan berlarut-larutnya pembangunan jalan tol sepanjang 60,1 KM yang menghubungkan Cileunyi hingga Dawuan (Kertajati, Majalengka) itu.


"Bagi kami selaku investor, tak ada alasan untuk memperlambat waktu penyelesaian. Karena semakin lama, semakin membengkak bunga bank dan pengeluaran kami, tegas Direktur Teknik PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Bagus Medi, saat diskusi yang digelar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jabar bersama KADIN Jabar, bertajuk "Kupas Tuntas Bandara Kertajati".

Diskusi sesi kedua yang fokus membahas perkembangan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu ini, dilaksanakan pada Jumat (23/9) siang, di Gedung Menara KADIN Jabar, secara hibrid.

Hadir sebagai pembicara, Kepala Perencanaan Teknis Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Karamullah Wajhahu, dan dua pimpinan BUJT, yakni Direktur Teknik PT Citra Karya Jalan Tol (CKJT) Bagus Medi dan Perwakilan PT Brantas Abipraya, Agustinus Sudrajat.

"Dalam proses konstruksi, yang pertama harus selesai adalah lahan. Jadi ketika ada lahan yang belum bebas, kita tak bisa berbuat apa-apa. Lalu yang kedua, hal teknis. Sepanjang tol banyak gunung, bukit, lembah. Potensinya adalah longsor, potensi longsornya tinggi, seperti kejadian di seksi dua," jelas Bagus.

Selaku pimpro, Medi berkomitmen agar pada penghujung tahun ini, seluruh konstruksi jalan tol selesai. "Namun konturnya begitu sulit. Ada timbunan lahan yang terpaksa kita ubah jadi jembatan, karena khawatir longsor. Nah itu kan memakan waktu. Makanya jam kerja kita bukan lagi biasa, tapi luar biasa, yakni 24 jam tanpa henti," katanya.

Acara ini adalah sesi kedua dari serial diskusi soal Bandara Kertajati, yang digagas JMSI Jabar dan KADIN Jabar. Pada sesi pertama, hadir sebagai pembicara, anggota Bangar DPR RI H. Mulyadi, Asda Ekbang Setda Jabar Taufiq Budi dan Dirut BIJB Muhammad Singgih.


Berita Sebelumnya

RUU Sisdiknas untuk Semua

Berita Berikutnya

Mengenal Raden Saleh