Meski telah meminta maaf dalam video terbarunya, pernyataan Ridwan Saidi rupanya masih membekas dalam hati masyarakat Kabupaten Ciamis. Para pemuda dan mahasiswa dari berbagai kalangan akhinya menggelar diskusi keGaluhan di Aula Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga setempat, Sabtu (15/2).
Dalam diskusi tersebut, Ketua Organisasi Kepemudaan Berbasis Digital Nonoman Galuh, Tendi mengatakan, tak hanya Ridwan Saidi yang harus bertanggung jawab atas ucapannya, namun pemilik akun YouTube Macan Idealis juga turut serta menginisiasi konten pembicaraan sejarah Galuh.
"Bukan hanya Ridwan Saidi, tapi pemilik akun Macan Idealis juga harus bertanggung jawab. Harus berani mempertanggung jawabkan. Karena turut serta membuat konten di YouTube," ujar Tendi.
Untuk itu, Tendi menyatakan, telah ada beberapa orang yang akan melaporkan akun youtube Macan Idealis. "Katanya ada beberapa orang yang akan melaporkan ke ranaha hukum akun Macan Idealis-nya juga," ujarnya.
Disamping itu, dirinya pun meminta agar konten tentang Galuh tersebut dihapus pemilik akun Macan Idealis. Pasalnya, Tendi menilai, konten tersebut akan berdampak buruk bagi generasi yang akan datang.
Sebelumnya, Ridwan Saidi mengartikan kata Galuh dengan brutal. Menurutnya, hal itu sesuai dengan kamus Bahasa Armenia. Ridwan Saidi mengatakan hal itu di video yang dounggah ke akun Youtube Macan Idealis.
Perkataan Budayawan Betawi itu menyinggung warga Tatar Galuh Ciamis. Meski Ridwan Saidi sudah meminta maaf dan warga Ciamis memaafkannya, tetapi masyarakat Ciamis tetap ingin membawa ke ranah hukum.
© Copyright 2024, All Rights Reserved