Pemerintah Kabupaten Majalengka akan memperketat penyekatan para pemudik dan membangun Posko hingga diperdesaan.
"Selain penyekatan daerah perbatasan, kita juga fokus di tingkat Desa, RT/RW dengan kembali memberdayakan Posko COVID-19. Karena kami khawatir banyak pemudik yang lolos dari penyekatan," ujar Bupati Majalengka Karna Sobahi saat membuka rakor persiapan Idul Fitri 1442 H di Gedung Yudha, Kamis (29/4).
Bupati juga telah mengintruksikan kepada para camat agar tidak mengambil resiko terhadap para pemudik, untuk mengantisipasi agar meminimalisir terjadinya kluster baru penyebaran virus corona.
"Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona yang kemungkinan dibawa dari luar daerah, karena kita belajar dari peristiwa yang terjadi di Negara India baru baru ini," tegasnya.
Bupati Majalengka telah berkoordinasi dengan lintas sektoral agar disetiap posko dilakukan penjagaan secara ketat bagi mereka yang datang dari luar daerah.
"Kita akan menempatkan petugas dari PolPP, Polri, TNI, Dishub , Dinkes dan Aparat kecamatan di setiap posko. Dengan adanya pengetan tersebut diharapkan bisa terpantau arus mudik yang masuk ke wilayah kita," ucapnya.
Untuk pelaksanaan Sholat idul fitri, lanjut Bupati, pihaknya memperbolehkan dengan catatan tetap menggunakan protokol kesehatan.
"yang paling penting bisa menjaga jarak baik di lapangan maupun di masjid," tandasnya.
Adapun Pemerintah kabupaten Majalengka telah membuat posko perbatasan sebanyak 11 titik yaitu di Desa Cimuncang Malausma, blok dayeuhwangi Lemahsugih, perbatasan tomo kadipaten, di desa pangkalan pari Kecamata Jatitujuh, Interceng Tol Cipali Kertajati dan Sumberjaya, Desa Lengkong Kulon Sindangwangi , Perbatasan Desa Ampel Kecamatan Ligung, Desa Cidulang Cikijing dan perbatasan Cingambul dengan Ciamis.
© Copyright 2024, All Rights Reserved