Drama mikrofon mewarnai jalannya rapat paripurna pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja pada Senin (5/10). Tak pelak, hal tersebut pun ramai disorot dan menjadi pembicaraan publik.
Dalam rapat tersebut, sejumlah anggota dewan yang sedang berbicara mewakili fraksi untuk menyampaikan pandangan terkait RUU Cipta Kerja harus terputus. Ucapan mereka terhenti karena pimpinan sidang mematikan mikrofon yang digunakan untuk berbicara.
Yang paling disorot adalah saat politisi Partai Demokrat, Irwan Fecho menyampaikan interupsi untuk meminta penundaan pengesahan. Saat Irwan Fecho sedang berbicara, pimpinan sidang Azis Syamsuddin tampak berkomunikasi dengan Ketua DPR Puan Maharani.
Setelah bisikan tersebut, Puan tampak mengarahkan tangan ke depan papan mikrofonnya dan seketika suara mikrofon yang dipakai Irwan Fecho terhenti.
Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, aksi ini pun mendapat banyak tentangan keras dari Partai Demokrat. Salah satunya Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief.
“Anggota Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan. Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Marahani,” tuturnya dalam akun Twitter pribadi,
Sementara sindiran halus disampaikan politisi Demokrat Imelda Sari. Dia mempertanyakan keberlangsungan demokrasi di negeri ini.
“Gambar berbicara, saat anggota Fraksi Demokrat, Irwan Fecho bicara menyampaikan sikap anggota, mic dimatikan oleh Pimpinan DPR. This is democracy?” tanyanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved