Warga Cirebon mengeluhkan sejumlah permasalahan yang hingga kini belum ada solusinya. Mulai dari air bersih, biaya pendidikan, kesehatan hingga menjamurnya bank emok atau rentenir yang menjerat dengan bunga besar.
- Bagikan Mainan Anak, Heru Subagia: Caleg Harus Peduli Kebahagiaan Anak-anak
- DPRD Usulkan Profesor Asli Cirebon Jadi Calon Pj Bupati
- Mendengar Keluh Kesah Kuwu Cirebon
Baca Juga
Keluhan tersebut disampaikan warga saat acara Safari Cinta Menyambut Pemimpin Istimewa Prabowo Subianto Pemersatu Bangsa di Lapangan Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jumat (22/9).
Hadir pada kesempatan tersebut, politisi Partai Gerindra, Dedi Mulyadi mengklaim keluhan yang disampaikan adalah realitas rakyat. Bahkan masih banyak keluhan seperti rumah tidak layak huni, anak tidak sekolah, hingga banyaknya angka perkawinan di bawah umur.
“Angka perceraian tinggi yang berakibat banyak janda di usia sangat muda,” kata Dedi ditemui di Lapangan Desa Munjul.
Menurut Demul, seluruh permasalahan tersebut berimbas pada angka kemiskinan yang terus meningkat. Termasuk kasus stunting yang juga masih harus terus dievaluasi.
“Jadi problem-problem tersebut ke depan akan diselesaikan secara teknis,” ujarnya.
Salah satunya yang ditawarkan Prabowo, kata Demul, adalah memberi jaminan kesehatan secara menyeluruh, jaminan pendidikan, peningkatan gizi anak, pembangunan infrastruktur desa, ketersediaan air bersih hingga kredit untuk rakyat.
"Sehingga kita ini pemimpin jangan juga ujug-ujug membangun bangunan mewah yang nilainya fantastis triliunan, realitas rakyat kita masih seperti ini," kata dia.
“Lebih baik bereskan dulu urusan di kampung-kampung biar tertata. Makanya lembur ka urus, kota ka tata (kampung terurus, kota tertata), Jawa Barat istimewa,” tutup Dedi Mulyadi.
- Kepala Banteng Purwakarta Seradak Seruduk Gak Jelas?
- Purwakarta, Perjalanan Menuju Pembebasan dari "Mini Orde Baru"
- Pengamat Ingatkan Penjabat Bupati Purwakarta Tak Asal Terima Aspirasi