PEMBANGUNAN Purwakarta selama ini mengungkapkan sebuah paradoks yang menggugah untuk dipahami secara lebih mendalam. 20 tahun berlalu, ditengah berbagai klaim tentang kemajuan Purwakarta. Faktanya kita masih belum bisa lepas dari ketergantungan pada dana transfer dari pemerintah pusat.
Ya itu memang bukan hanya persoalan Purwakarta melainkan problem pemerintahan daerah secara nasional. Tapi kita kemudian punya catatan bahwa jargon "Purwakarta Istimewa" belum mampu membawa kabupaten ini keluar dari berbagai persoalan tersebut.
Pentingnya pemahaman akan hal ini memunculkan pertanyaan fundamental tentang esensi pembangunan yang sejati. Apakah pembangunan hanya soal kosmetik yang terlihat dari luar, ataukah ia mencakup transformasi substansial yang mewakili kemajuan sebenarnya bagi masyarakat?
Purwakarta Tidak Istimewa
Purwakarta tidaklah istimewa. Kita masih menjadi bagian besar dari daerah yang memiliki ketergantungan tinggi pada transfer dana dari pusat. Adanya potensi penerimaan pajak dan retribusi gagal dieksekusi oleh pemerintah daerah.
Sebagai akibatnya, pendapatan asli daerah dari tahun ke tahun tidak menunjukan perkembangan signifikan. Ini tentu berdampak pada kapasitas pemerintah daerah untuk melakukan program pembangunan.
Selain itu dari sisi postur anggaran kabupaten Purwakarta belum menunjukan produktivitas pembangunan yang baik. Hal ini dikarenakan anggaran rutin pegawai kita masih dikisaran 50 sampai 70 persen dari total APBD. Imbasnya, alokasi belanja modal untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat relatif minim.
Artinya meski pemerintah daerah mengklaim sejumlah capaian, penghargaan dan berbagai pembangunan infrastruktur. Faktanya pertama kita masih tergantung dana transfer pusat. Kedua APBD kita masihlah belum produktif. Padahal itu merupakan pondasi dasar yang harus menjadi prioritas pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan.
Arah Baru Kepemimpinan
Hal ini pada akhirnya melahirkan kebutuhan mendesak akan manajemen keuangan yang lebih efektif dan strategi pengembangan ekonomi yang lebih berkelanjutan serta sesuai dengan kearifan lokal. Dalam konteks ini, peran pemimpin menjadi sangat vital.
Pertama kreativitas dan inovasi adalah hal yang mutlak dalam memimpin sebuah perubahan. Kita perlu ide-ide baru, cara-cara baru untuk diimplementasikan sehingga dapat mengakselerasi kemajuan bagi kabupaten Purwakarta.
Kedua, kita butuh sosok yang mampu mendengarkan dan menyerap aspirasi masyarakat. Hal ini penting agar kualitas kebijakan mencerminkan juga kebutuhan dan kehendak rakyat bukan sekedar aspirasi pribadi pemimpin.
Ketiga, Purwakarta memerlukan sosok pemimpin yang mampu mengubah birokrasi menjadi mesin yang efektif dan efisien dalam kinerjanya terutama terkait pelayanan publik. Tata kelola pemerintahan yang baik akan melahirkan kebijakan serta implementasi kebijakan yang baik.
Keempat, saat ini jumlah pondok pesantren di wilayah Kabupaten Purwakarta berjumlah 349, dimana dengan jumlah tersebut menjadi potensi besar untuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui pondok pesantren. Kita butuh sosok pemimpin yang bisa memahami dan mengeksekusi dengan baik potensi-potensi tersebut untuk kemajuan Purwakarta.
Untuk itu kita perlu menselaraskan kembali visi ke depan Purwakarta dengan dengan berbagai tantangan yang akan kita hadapi kelak. Tentu identitas, akar sejarah perlu dalam penyelarasan visi purwakarta tersebut. Akan tetapi sebuah visi diciptakan untuk masa depan bukan untuk masa lalu.
Dengan memahami tantangan ketergantungan dana pusat dan perlunya arah baru dalam pembangunan, Purwakarta dihadapkan pada panggilan untuk perubahan yang mendasar.
Diperlukan kepemimpinan yang visioner, kreatif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat. Transformasi menuju keberlanjutan ekonomi dan kemandirian finansial harus didorong melalui manajemen keuangan yang efektif dan strategi pembangunan yang inovatif.
Dengan demikian, Purwakarta dapat mengukir masa depan yang berkelanjutan, mencerminkan cita-cita dan kebutuhan masyarakat secara holistik.
Agus Sanusi, M.Psi
Penulis adalah Ketua Forum Generasi Muda Purwakarta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved