Banyaknya tempat ibadah di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyebarkan propaganda membuat tak sedikit abdi negara rentan terpapar paham radikalisme.
- Jika Tidak Diklarifikasi, "Peta Kekaisaran Sambo" Berbahaya
- Jika Tidak Diklarifikasi, "Peta Kekaisaran Sambo" Berbahaya
- Serentak di 11 Kota, Sahabat Ganjar Gelar Ragam Perlombaan dan Ajak Masyarakat Gotong Royong
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Boy Rafli Amar kepada wartawan, seperti diwartakan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/6).
“Kami sudah bebarapa kali bekerja sama, ada pengawasan-pengawasan rumah ibadah yang mengarah kepada ideologi kekerasan. Rumah ibadah yang berada di lingkungan lembaga dipakai untuk propaganda. Itu sudah pernah dilakukan. Jadi beberapa tahun lalu kita sudah melakukan itu," kata Boy.
Karenanya, Boy meminta para pemimpin lembaga untuk menguatkan empat pilar kebangsaan atau nasional bagi seluruh pegawai yang dinaunginya. Empat pilar tersebut, antara lain pemahaman terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Di samping itu, Boy berharap para pimpinan lembaga pemerintahan dapat menyelenggarakan kegiatan yang dapat menambah nilai-nilai kebangsaan serta menguatkan moderasi beragama bagi para ASN.
- Korupsi hingga Cyber Crime Berpotensi Meningkat, Menko Airlangga Beberkan Pemicunya
- Partai Demokrat Kota Cirebon Buka Pendaftaran Bacaleg Tahap Pertama
- Sekjen Gerindra Minta Pemerintah Tidak Naikkan Harga BBM Demi Stabilitas Harga Bahan Pokok