Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin mengakui stok beras Badan Urusan Logistik (Bulog) di berbagai toko ritel masih sulit. Hal tersebut karena terhambat proses administrasi.
“Jadi kalau ritel itu harus ada administrasinya ke pusat Bulog dulu, kebanyakan belum masuk, ada administrasi yang menunggu diselesaikan, harus tercatat dulu di Bulog pusat,” kata Bey, Kamis (22/2).
Lebih lanjut Bey menyebut saat ini untuk di ritel-ritel bukan beras dari bulog, melainkan beras dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) kategori premium.
“Yogya juga begitu, namun informasinya Yogya di Kota Cirebon sudah masuk per hari ini. Nanti saya cek ke beberapa retail lagi," ucap Bey.
Namun Bey mengatakan pasokan beras Bulog di Jawa Barat hingga Idulfitri 2024 dipastikan aman. Saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 57 ton.
“Jadi sampai lebaran nanti akan aman, sekarang di bulog ada 57 ton beras, nanti datang lagi 20 ribu ton,” kata dia.
Bey menyebut saat ini juga tengah dilakukan impor beras. Sehingga, pihaknya memastikan pasokan beras akan tetap aman.
“Kan impor jalan terus, jadi yang pertama kita pastikan bahwa beras aman, jadi bulog akan menjamin bahwa mereka akan tetap mengantisipasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut bey sudah meminta setiap dinas-dinas Indag di kabupaten/kota untuk melakukan pendistribusian beras sampai tingkat kecamatan.
“Dinas Indag di Kabupaten/kota juga sudah melakukan dengan cara jemput bola, jadi langsung ke kecamatan,” pintanya.
Ia berharap setelah dari kecamatan, distribusi bisa dilakukan sampai tingkat RW/RT untuk menghindari antrean. Terlebih dirinya menilai antrean secara psikologi tidak baik.
“Saya sudah meminta kalau misalnya di kecamatan itu dibagi lagi per RW atau RT sehingga tidak ada antrian, karena saya lihat ada antrian itu sangat tidak baik secara psikologi padahal masyarakat hanya ingin mendapatkan beras,” harapnya. (Bagus Ismail)
© Copyright 2024, All Rights Reserved