KPU Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku permasalahan pencatutan data pribadi oleh oknum untuk syarat dukungan bagi pasangan calon (Paslon) perseorangan Sunarya dan Aa Maulana atau Maulana ZA sudah ditindaklanjuti.
Kendati demikian, tidak ada solusi yang diberikan selain orang yang dicatut datanya mengecek sendiri pada Sistem Informasi Pencalonan (Silon).
Ketua KPU KBB, Ripqi Ahmad Sulaeman mengatakan, terkait pencatutan, dari awal pihaknya sudah menyampaikan via sosial media apabila ada yang merasa tercatat di dukungan perseorangan boleh dicek di Silon.
Mengenai pencatutan atau pencurian data pribadi, lanjut dia, tidak jauh berbeda sebetulnya dengan orang yang tercatut di partai politik yang boleh dicek di Sipol.
"Mereka bisa melakukan klarifikasi atau pernyataan melalui KPU, nanti kita yang akan menyampaikan ke yang bersangkutan kalau merasa tidak mendukung," ucap Ripqi saat dihubungi, Senin (8/7).
Berkenaan laporan masyarakat yang datanya dicatut, dia mengakui, KPU KBB sudah menerima laporan masyarakat yang merasa dirugikan karena data pribadinya diambil tanpa sepertujuan.
"Sudah ada (laporan), kita langsung tindaklanjuti," ujarnya.
Terkait soal jumlah masyarakat yang melaporkan, dia mengakui, dirinya tidak mengetahui jumlah pastinya yang sudah melaporkan.
"Tepatnya harus ditanya ke tim tekhnis yang mengelola pencalonan," katanya.
Disinggung mengenai pencatutan data pribadi yang masuk ke dalam Silon, dia menyatakan, dirinya enggan menjawab. Sebab, khawatir ada kesalahan persepsi dari berbagai pihak.
"Untuk penjelasanya belum bisa disampaikan karena ada salah paham," imbuh Ripqi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved