Komisi II DPRD Jabar terus berupaya meningkatkan kesejahteraan bagi para petani. Satu di antaranya DPRD Jabar melakukan bimbingan tentang pemanfaatan teknologi digital untuk memasarkan produk pertanian yang dihasilkan.
Anggota Komisi II DPRD Jabar, Faizal Hafan Farid memaparkan, penjualan produk pertanian akan memanfaatkan startup agribsinis e-commerce. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar petani mampu memasarkan hasil panennya melalui e-commerce atau online.
"Jasi petani di Pebayuran akan dijadikan proyek percontohan oleh Pemprov Jabar untuk penerapan teknologi e-commerce. Sehingga, pemasaran hasil pertanian seperti beras dan lainnya lebih mudah dan memiliki jangkauan yang lebih luas," paparnya, Rabu (8/9).
Saat pihaknya melakukan bimbingan pasca panen dengan startup agribisnis, terdapat lima kelompok tani yang menerima sosialisasi terkait teknologi digital untuk memasarkan hasil pertanian. Kelima kelompok tani itu akan dibimbing sekitar empat bulan supaya memahami dan mampu menggunakan teknologi digital.
Kendati begitu, Faizal tak menampik bahwa langkah tersebut tidak akan berjalan dengan mudah karena selama ini para petani terbiasa memasarkan hasil panennya secara konvensional. Hal tersebut yang menjadi alasan dirinya mengenalkan teknologi digital untuk memasarkan hasil pertanian kepada para petani.
"Penjualan melalui e-commerce ini sama halnya menjual produk di marketplace. Bisa jadi pemasaran beras kelompok tani di Pebayuran ini di gandeng oleh salah satu marketplace ternama," sambungnya.
Menurutnya, pemasaran melalui e-commerce memiliki banyak keuntungan dan kelebihan yang akan dimiliki para petani khususnya di Kabupaten Bekasi. Mereka akan mempunyai pangsa pasar yang lebih luas, tidak repot menjual langsung apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan untuk mengurangi kontak fisik, dan yang paling utama meminimalisasi adanya para tengkulak.
"Kalau dibeli tengkulak kan harganya murah, tetapi kalau petani menjualnya langsung berupa beras, lalu lewat digital akan lebih menguntungkan," ujar anggota DPRD Jabar Dapil IX itu.
Dengan demikian, ia berharap pemasaran e-commerce dari kelompok tani di Pebayuran sukses menjadi contoh proyek penerapan teknologi pemasaran digital. Sehingga, program serupa akan diterapkan di daerah lainnya di Jabar.
"Tahun ini, Pemprov Jabar telah menggelontorkan bantuan keuangan senilai Rp 500 juta untuk program e-commerce penjualan hasil panen petani Pebayuran. Tapi nantinya anggaran tersebut akan ditambah diikuti dengan penambahan jumlah wilayah untuk penerapan startup agribisnis e-commerce," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved