Perpecahan berpotensi terjadi di tubuh Partai Demokrat Kota Cirebon jelang Pemilu 2024. Tiga Pengurus Anak Cabang (PAC) mengancam mundur jika Dian Novitasari ditetapkan sebagai ketua DPC Kota Cirebon.
Ketiga PAC Partai Demokrat Kota Cirebon, yakni Kesambi, Kejaksan dan Lemahwungkuk. Mereka merasa ada kecurangan dalam pemilihan Dian Novitasari sebagai ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon.
"Bila suara kami tidak didengar DPP maka kami tiga PAC beserta 10 ranting akan putuskan mundur. Tapi kami berharap suara kami didengar oleh AHY, kami akan tetap berjuang mencari keadilan," tutur tokoh senior Demokrat Agus Prayoga, Rabu (20/7).
Agus melanjutkan kecurangan berawal dari Muscab Partai Demokrat Kota Cirebon yang diulang dua kali. Diduga ada kecurangan seperti memecat Ketua DPAC Kesambi Wadinih sehingga terjadi gaduh saat Muscab pertama dan dilanjutkan Muscab Kedua.
"Dari awal Muscab di Bandung, sudah tercium aroma kecurangan. Ada oknum petinggi Demokrat yang bermain. Tim lima Partai Demokrat mestinya melihat secara kapasitas dan kapabilitas. Kami mengaku kecewa atas keputusan tersebut," tegasnya.
Agus melanjutkan, saat ini pihaknya sedang mengajukan gugatan di Mahkamah Partai. Artinya, gugatan tersebut belum ada keputusan.
"Mahkamah partai sudah merespon dengan baik dan mempersilakan termohon untuk menjawab, tapi sampai hari ini belum ada putusan dari Mahkamah Partai, jika nanti putusan dari Mahkamah Partai tidak memuaskan, kami akan memperjuangkan kembali melalui gugatan di Pengadilan tempat terjadinya muscab," ujarnya
Disaat bersamaan, senior Partai Demokrat Andrian Rahardjo mengatakan, Muscab yang digelar kemarin adalah dagelan dari para petinggi Partai Demokrat.
"Seharusnya, petinggi Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) harus jujur sebaik-baiknya, jangan melakukan pembusukan untuk Kota Cirebon," tuturnya.
Dirinya menilai muscab ini akan berdampak buruk untuk Kota Cirebon ke depannya.
"Jika ini dibiarkan maka 75 persen kader demokrat mundur, dan kader Demokrat yang baik harus mendengarkan suara hati kami," pungkasnya. (Dede Adhitama)
© Copyright 2024, All Rights Reserved