Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo 2024 (RGP2024), Heru Subagia menilai pidato Jokowi pada Harlah Gerindra ke 15, yang menyebut Prabowo potensial teratas, menunjukkan sikap Jokowi tidak konsisten mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres potensial pada Pilpres 2024.
- KTT G20, RGP 2024 Harap China dan Amerika Turunkan Ketegangan Politik
- RGP 2024 Tak Keberatan Ganjar Pranowo Dilaporkan Ke KPK
- Promosikan Ganjar Pranowo, RGP 2024 Jakarta Ditantang Jaring Tokoh Politik Dan Akademisi
Baca Juga
Apalagi hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia relawan Joko Widodo di Jateng (28/01) dan DIY (02/02) tersebut, Prabowo di posisi teratas sebagai calon presiden (capres). Di Jateng dan DIY Ganjar dikalahkan secara telak dimana hasil Musra menempatkan diposisi di bawah Prabowo.
"Jateng dan DIY itu kan kandang pemilih Ganjar, berbagai survey di dua wilayah tersebut Ganjar mendominasi sebagai Capres dengan elektabilitas tertinggi, tapi lewat Musra, Ganjar dibantai habis," kata Heru pada wartawan, Senin (6/2).
"Ada gejala apa ini? Musra buatan Jokowi atau Prabowo? Eksistensi Ganjar sebagai capres sudah terancam dan bisa disebutkan sudah dikudeta secara politik baik diinternal sebagian relawan Jokowi," ujar Heru Alumnus Fisip UGM tersebut.
Heru mengatakan, sebentar lagi Ganjar Pranowo habis masa jabatannya sebagai gubernur Jateng, Ganjar bukan Ketum partai, Ganjar bukan bagian dari oligarki dan Ganjar kere harta. Ganjar hanya punya pasukan relawan militan. Bagi relawan Ganjar segalanya, tapi sepertinya bagi Jokowi dan elite partai akan dihitung untung ruginya mendukung Ganjar capres.
"Kekuatan Ganjar hanya tersisa di relawan, saat ini siapa yang akan mendukung atau menjadi pengkhianat, tentu menjadi bahan pertanyaan besar terutama di kalangan para relawan Ganjar," ujarnya.
Heru menilai, peluang Ganjar Pranowo sebagai Capres potensial akan dilibas, terlihat adanya gerakan politik yang terstruktur, masif dan sistematis (TMS), untuk itu sudah saatnya relawan Ganjar bergerak secara politik, bukan lagi gerakan sosial, tapi harus dengan kekuatan gerakan politik. Acaman terbesar bukan lagi pada elektabilitas tetapi hilangnya tiket capres.
"Ganjar dihajar untuk terlepas dari tiket pencapresan, Musra adalah salah satu serangan atau gerakan politik terstruktur dan masif, jika rekayasa pencapresan dipaksakan Prabowo-Ganjar, maka semua relawan Ganjar Pranowo akan tergusur, diambil alih oleh relawan Jokowi pro musra," ujarnya.
Heru mengaku, hasil Musra tidak hanya membelah dukungan relawan jokowi pada Ganjar, tapi juga memunculkan perpecahan diantara relawan yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Ganjar Pranowo.
"RGP 2024 salah satu yang lantang menyinggung sikap Jokowi yang plin-plan, sehingga mengakibatkan Sekber terpecah dukungannya," pungkasnya.
- Tidak Sebut Nama, Relawan Ganjar Klaim Tahu Aktor Di Balik Isu Kudeta Megawati
- Filosofi Ide, Gagasan dan Pencapaian Relawan Ganjar Pranowo 2024 Menuju Relawan Ideologis