Pemerintah tak kunjung membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) meski banyak di protes oleh masyarakat. Oleh karena itu Partai Buruh bersama beberapa ogranisasi buruh lain akan kembali turun ke jalan melakukan unjuk rasa.
- Perusahaan Pelaksana Perjanjian Alih Daya
- Buruh Kabupaten Bandung Kecewa Rekomendasi UMK 10 Persen Tidak Terwujud
- Buruh di Jabar Minta Gubernur Setujui Rekomendasi UMK 2023
Baca Juga
"Partai Buruh bersama bersama 4 konfederasi besar di Indonesia aksi gelar aksi di Jakarta yang dipusatkan di Istana," ujar Presiden Partai Buruh Said Iqbal seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (17/9).
Said menyebutkan, konfederasi Buruh terbesar yang ikut aksi pada 4 Oktober 2022 seperti KSPI, ORI, KPBI, (K)SBSI, SPI, JALA PRT, organisasi perempuan PERCAYA, Urban Poor Consocium, Komite Aksi Transportasi Online (KATO), Buruh migran, Forun guru honorer, dan 60 federasi serikat pekerja di tingkat nasional.
"Diikuti kurang lebih 5-7 ribu orang yang berasal dari Jabodetabek," sambungnya memaparkan.
Lebih lanjut, Said menuturkan alasan Partai Buruh harus melaksanakan aksi lanjutan memprotes kenaikan harga BBM.
"Pertama, harga minyak dunia sudah turun. Dengan demikian, seharusnya Presiden Jokowi menurunkan harga BBM seperti harga semula," ucapnya.
Alasan lain, yang juga diungkap Iqbal adalah dampak kenaikan BBM terhadap daya beli masyarakat pekerja, khususnya kaum buruh, pekerja rumah tangga, miskin kota, yang sudah merosot 30 persen diakibatkan naiknya angka inflasi.
"Kenaikan inflasi disumbang oleh kenaikan harga sewa rumah naik 12 persen transportasi naik 20 persen, dan makanan 15 persen. Dalam situasi seperti ini, tidak mungkin rakyat kecil bisa bertahan,” tandasnya.
- Harga Pertamax Turun Jadi Rp12.800 Mulai Pukul 14:00 WIB Hari Ini
- Satyo Purwanto: Ahok Komut Banyak Omong Nihil Prestasi
- Dampak Kenaikan BBM, Dinsos Kuningan Dapat Alokasi Bantuan Bagi Masyarakat