Transisi energi konvensional ke energi ramah lingkungan kini terus digencarkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) tahun 2022 kali ini mengusung 'Pledge for Transition and Net Zero Emission 2060'.
Dalam Rakernas ADPMET yang digelar di Bali baru-baru ini, Provinsi Jawa Barat melalui peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Migas Utama Jabar (MUJ) meraih predikat daerah yang paling agresif dalam pemanfaatan pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen untuk mendukung transisi energi.
Kesempatan itu turut dihadiri Ketua Umum ADPMET, Ridwan Kamil sekaligus Gubernur Jabar. Selain itu hadir para gubernur, bupati, wali kota, dan pimpinan perangkat daerah penghasil migas.
Kepala Sekretariat ADPMET, Taufan Priyono menjelaskan, dari data yang diterima dan diolah, helatan award pada tahun 2022 bertujuan untuk mendukung dan memotivasi daerah anggota ADPMET dalam melaksanakan program transisi energi dan pengelolaan migas secara bersih menuju net zero emission 2060.
Sebagai BUMD Jabar yang aktif bergerak dibidang energi dan sumber daya mineral (ESDM), MUJ dinilai dapat mendukung program transisi energi dan pengelolaan migas secara bersih.
"Kategori BUMD Paling Agresif dalam Pemanfaatan Pendapatan PI 10 persen untuk Transisi Energi berhasil diganjar kepada Provinsi Jawa Barat melalui peran PT. Migas Utama Jabar,” kata Taufan melalui keterangan resmi, Senin (14/11).
Melalui ADPMET sebagai asosiasi strategis yang memberdayakan energi dan sumber daya mineral khususnya sumber daya alam minyak dan gas bumi serta energi terbarukan beserta turunannya, daerah bisa termotivasi bersama untuk meningkatkan kinerja dan manfaat kemudahan akses energi serta kesejahteraan kepada masyarakat.
"Selain itu antar daerah diharapkan dapat saling bersinergi ataupun bertukar pengalaman guna percepatan pengembangan Energi Terbarukan di Daerah," tuturnya.
Direktur Utama MUJ Begin Troys menyampaikan, pihaknya akan melakukan langkah optimalisasi potensi energi yang ada dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi nasional khususnya di Jabar.
"MUJ juga mendukung kebijakan pemerintah melalui Rencana Umum Energi Daerah (RUED) MUJ menjalankan bisnis berbasis energi bersih," kata Begin.
Bisnis yang mendukung ini, imbuh Begin mulai dari pengelolaan PLTMH di Cirompang Kabupaten Garut, penggunaan Electric Vehicle (EV) serta pengisian listrik secara mandiri dengan hadirnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Lalu, layanan listrik berbasis EBT dengan pemasangan PV rooftop juga sudah diterapkan sebagai operasional kantor MUJ.
"Transisi energi melalui bisnisnya akan terus diperluas MUJ atas arahan Pak Ridwan Kamil selaku Gubernur Jabar," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum ADPMET, Ridwan Kamil mengungkapkan, sebanyak 88 anggota yang tersebar di 21 provinsi, 61 kabupaten, dan 6 kota daerah penghasil migas dalam Rakernas ADPMET 2022 menyepakati peta jalan transisi energi dan komitmen Net Zero Emission 2060.
"Rakernas selesai dan berhasil menyusun roadmap transisi energi dan persiapan kita menuju Net Zero Emission 2060," ungkap Ridwan Kamil.
Kang Emil menerangkan, disrupsi global warming dan potensi krisis energi harus direspons cepat dan kompak oleh daerah-daerah penghasil migas yang bernaung di ADPMET.
"Disrupsi global warming dan krisis energi harus kita respons dengan cara yang kompak oleh daerah-daerah yang berhimpun di ADPMET. Kita sudah punya cara pandang dan kerja yang luar biasa," terangnya.
Dengan begitu, Ridwan Kamil optimistis peta jalan yang telah disusun ADPMET akan mendukung Indonesia secara keseluruhan menjadi lebih progresif dan cepat dalam transisi energi dan Net Zero Emission pada 2060.
© Copyright 2024, All Rights Reserved