Vaksinasi Remaja di Kota Bandung Baru 26,33 Persen, Legislator Khawatir Terjadi Klaster Sekolah

Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan/Ist
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan/Ist

Capaian vaksinasi remaja di Kota Bandung baru 26,33 persen. Rendahnya angka vaksinasi dinilai bisa menjadi kekhawatiran masyarakat akan terjadinya klaster Covid-19 di sekolah-sekolah.


Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan kepada wartawan ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Rabu (29/9).

"Jangan sampai kekhawatiran masyarakat yang sekarang muncul (jadi nyata) karena ada kejadian (klaster) di luar Jabar," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Menurutnya, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan harus mampu membuat suatu strategi untuk dapat mengakselarasi vaksinasi remaja di Kota Bandung. Meski sejauh ini belum ada laporan adanya klaster sekolah di Kota Bandung.

"Sejauh ini belum ada laporan, aman-aman saja, karena kita tidak sekaligus, pertama 300an sekolah dulu, baru naik lagi. Jadi harus dikejar harus terus didorong," ungkap Tedy.

Selain itu, Tedy merespons positif terkait wacana Kementerian Kesehatan melakukan tes acak Covid-19 di instansi pendidikan. Kemenkes telah membuat skema pembiayaan Rp515,5 miliar untuk kebutuhan testing yang dilakukan di sekolah-sekolah.

"Kita melihatnya positif, Jadi sampling random itu harus dilakukan di tempat-tempat yang berpotensi klaster, kita evalusi yang berpotensi itu perkantoran, instansi pendidikan, pasar tradisional, Bisa dikatakan penting (tes acak), sebagai pencegahan dan deteksi dini," ujarnya.

Tedy menambahkan, secara teknis Dinkes dan Disdik Kota Bandung dapat bersinergi dalam merumuskan strategi tes acak tersebut.

"Bisa dilakukan proporsional, jadi sampling Misalnya 1000 secara acak, ya seperti survei, Kekhawatiran itu ada, tapi tidak besar selama prokes dijaga dengan ketat dan vaksin," tandasnya.

Diketahui, Pemkot Bandung menargetkan vaksinasi usia remaja di angka  238.139 dosis. Sampai saat ini, capaian vaksinasi baru diangka 26,33 persen atau 62.698 untuk dosis satu dan 15,67 persen atau 37.311 untuk dosia dua.

Vaksinasi usia remaja menjadi capaian paling rendah jika dibandingkan dengan target lain, seperti SDM kesehatan 157,12 persen (dosis satu), Petugas Publik 344,81 persen (dosis satu), Lansia 65,44 persen (dosis satu), Masyarakat rentan dan umum 66,64 persen (dosis satu).

Pemkot Bandung sendiri secara keseluruhan menyasar 1.952.358 warga untuk memeroleh suntikan vaksin.