RMOLJabar. Setiap kelurahan se-Kota Cimahi terdapat jentik nyamuk Aedes Aegypty. Hal itu disebut Wakil Wali Kota Cimahi hasil dari pemeriksaan timnya.
"Hasil pemeriksaan itu, di setiap kelurahan itu ada jentik nyamuk 25 persen," terang Ngatiyana saat ditemui sela-sela penyebaran ikan cupang di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jum'at (25/1).
Seperti diketahui, jentik nyamuk Aedes Aegypti merupakan virus penyebab penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD). Sekarang ini, penyakit itu tengah mewabah di berbagai daerah, termasuk di Kota Cimahi.
Faktor cuaca dianggap menjadi penyebab maraknya kasus DBD diawal tahun ini. Bahkan, jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan pada Januari 2018.
Hingga Kamis (25/1), kasus DBD di Cimahi mencapai 119 orang yang didominasi anak-anak, dengan jumlah kasus meninggal satu orang atas nama Muhammad Riski Aditia, bocah lima tahun asal Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cigugur Tengah, Kota Cimahi.
"Saya sangat prihatin dengan banyaknya kasus DBD di Kota Cimahi," ujar Ngatiyana.
Sebagai pencegahan, kata dia, Pemerintah Kota Cimahi terus menggalakan fogging dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Ia menghimbau warga jangan membiarkan genangan air di rumah. Sebab, kata dia, jentik nyamuk itu bisa tumbuh meski di genangan air kecil.
"Bisa di jerigen, dispenser, torn air dan talang air. Jadi, mari kita bersama-sama bersihkan sarang nyamuk, jangan sampai terjangkit," imbuh Ngatiyana. [aga]
© Copyright 2024, All Rights Reserved