Wacana dibuka kembalinya wisata di Kabupaten Garut disambut dengan baik. Pasalnya hal ini bakal kembali menggeliatkan perekonomian di sektor wisata. Konsep New Normal jadi patokan para pelaku wisata untuk menarik kunjungan wisawatan.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Garut, Rahmat Hadi menyebut keputusan Bupati untuk membuka objek wisata mulai 2 Juni jadi angin segar. Dampak penutupan objek wisata membuat ribuan orang terpaksa dirumahkan.
"Dengan pembukaan ini, jadi hal yang dinanti pengusaha wisata. Karyawan bisa kembali bekerja dan geliat ekonomi bisa bangkit lagi," ucap Rahmat saat dihubungi, Jumat (29/5).
Semua objek pariwisata, lanjutnya, harus menerapkan protokol kesehatan. Demi keamanan pengunjung dan para karyawan. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata soal pembukaan tempat wisata.
"Kami akan memperkuat strategi promosi dengan tetap mengedepankan new normal. Kami juga apresiasi, keputusan Pemka Garut yang akan mengumpulkan pengusaha wisata," katanya.
Sebagai daerah wisata, Garut juga akan berbenah. Dengan protokol kesehatan yang harus dipatuhi, masalah kebersihan objek wisata juga harus diperhatikan.
Ivi D Sunardi, asesor dan pengamat pariwisata Garut, menyebut sejak pandemi dan diberlakukannya PSBB, hotel-hotel di Garut telah taat mengikuti anjuran protokol kesehatan.
"Di lobi-lobi hotel, mulai diberlakukan pengecekan suhu tubuh dengan termometer tembak, pengadaan hand sanitizer, dan pemakaian masker bagi para staf," ucap Ivi.
Prosedur regitrasi dengan tamu pun dibuat cepat dan efisien dengan menjaga jarak aman. Jika ada rencana dibuka kembali, Ivi menilai hotel-hotel di Garut sudah siap dengan protokol tersebut
Masalah yang dihadapi selanjutnya, soal kunjungan wisatawan. Rencana New Normal ini apakah berbarengan dengan pelonggaran PSBB atau tidak. Pasalnya, pasar wisatawan ke Garut berasal dari kota besar seperti Bandung dan Jakarta.
"Kalau PSBB sudah selesai di Bandung dan Jakarta, apakah warga boleh berwisata ke Garut? Bisnis hotel dan akomodasi itu mengandalkan perjalanan wisatawan," katanya.
Langkah yang harus diperhatikan oleh industri wisata di era New Normal dengan mempersiapkan strategi wisata baru. Hal itu sejalan dengan perubahan perilaku pasar pasca pandemi.
"Pekerja wisata pasti siap, mereka juga sudah rindu untuk bekerja dan beraktivitas normal, sesuai profesinya. Namun harus siap dengan perubahan perilaku pasar dan konsumen yang mulai bergeser orientasi wisatanya," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved