Bakal calon Wali Kota Tasikmalaya, Yanto Aprianto alias Yanto Oce semakin intensif melakukan gerakan sosial menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Mantan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Tasikmalaya tersebut terus melakukan pertemuan membahas rencana pembangunan selama lima tahun ke depan.
Yanto Aprianto menilai meski tingkat kemiskinan di kota tersebut telah menurun dari 12,73 persen menjadi 11,53 persen, masih banyak permasalahan yang perlu diatasi.
“Ini pencapaian yang luar biasa, namun kita harus terus berupaya meningkatkan lagi,” ujar Yanto Aprianto, Minggu (4/8).
Yanto Oce juga mengungkapkan antusiasme masyarakat yang ingin bertemu dan berharap adanya perubahan signifikan di Kota Tasikmalaya.
“Dengan komitmen saya, kami akan memperbaiki berbagai persoalan di Kota Tasikmalaya,” tambah pengusaha asal Kota Tasikmalaya tersebut.
Ia menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam mengatasi masalah sosial seperti pelayanan dasar, kesehatan, pendidikan, kemiskinan, tenaga kerja, dan pengelolaan sampah.
“Kita harus berkreasi, berinovasi, dan berpikir out of the box untuk mengurus masyarakat dengan cara yang tidak biasa,” ungkapnya.
Yanto juga berharap upaya ini dapat memberikan solusi bagi petani, pekerja yang terkena PHK, mahasiswa yang belum mendapatkan pekerjaan, kaum dhuafa, serta anak-anak yatim.
Sementara Ketua Desk Pilkada PKB Kota Tasikmalaya, Heni Hendini menyatakan, gerakan masif tersebut dilakukan untuk meningkatkan rating dan elektabilitas calon mereka.
“Kami telah memulai gerakan secara masif, yang sebelumnya belum dilakukan. Saat ini kami terus menggalakkan gerakan ini,” ujar Heni Hendini, Sekretaris DPC PKB Kota Tasikmalaya.
Heni juga menjelaskan, gerakan tersebut didukung para DPAC dan melibatkan mesin partai. Ia juga berupaya membangun komunikasi dengan komunitas masyarakat sesuai dengan kultur lokal.
Seperti di Kecamatan Kawalu, pihaknya bekerja sama dengan para pengusaha lokal karena wilayah tersebut merupakan sentra industri.
“Di Kecamatan Tawang, kami berhasil mengubah image. Biasanya, di perkotaan jarang terdapat pesantren, namun di Tawang kami menemukan pesantren di Lengkong yang telah dibangun sejak 1802,” tuturnya.
Menurut Heni, PKB dikenal sebagai partai politik yang menjaga tradisi dengan ziarah kepada para Masyaikh. Di wilayah Bungursari, pihaknya fokus pada segmen muda-mudi dan emak-emak.
“Kami tidak memisahkan antara muda-mudi milenial dan emak-emak. Meskipun pemilih saat ini kebanyakan milenial, kultur PKB juga mencakup ibu-ibu dan bapak-bapak. Insya Allah, dengan dukungan PKB, kami akan sukses,” tutup Heni Hendini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved